Inggris telah menjelma jadi negara pecandu pil tidur akibat stres saat menurunnya ekonomi di negara itu. Warga negaranya telah menghabiskan sekitar 50 juta pound per tahun untuk membeli pil tersebut. Hal tersebut diungkapkan pada hari Rabu yang lalu oleh pejabat yang berwenang.

Konsumsi pil tidur itu telah meningkat sekitar 17 persen dalam tiga tahun terakhir, yang mana situasinya sangat mengkhwatirkan para ahli jika pasien semakin tergantung. Penggunaannya itu sendiri kebanyakan akibat keluhan insomnia yang berhubungan dengan masalah stres, sehingga faktor stres menjadi kambing hitam paling dominan akan meningkat tajamnya konsumsi pil.


Efek samping kecanduan pil ini bisa sangat berbahaya, diantaranya adalah masalah gangguan hati, sakit kepala dan rasa mual. Banyak studi yang menyatakan bahwa satu dari tiga orang dewasa mengalami insomnia, dan separuhnya mengatakan mereka masih merasa lelah ketika bangun.

Seperti diungkapkan oleh Dr Andrew McCulloch, chief executive dari Mental Health Foundation yang dikutip oleh Daily Mail, mengatakan bahwa penjelasan paling meningkatnya konsumsi pil tidur adalah meningkatnya insomnia yang berhubungan dengan stres, termasuk diantaranya kecemasan, depresi dan gejala stres umum lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar